PIDATO ANAK 12 TAHUN YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB


(Tolping - Samosir)

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki,
seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental
Children's Organization ( ECO )

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri
untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah
lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB,
dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah
pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa
pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga
bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai
ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan
tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon
kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.

Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang "

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya."

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu"

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.***********



Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi
PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya
dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang
yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan
yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

"Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri
karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan
isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak
yang berusia 12 tahun "

@RS
(Dikutip dari SAMOSIR BERUBAH)

Read More......

ANGGOTA DPRD KAB. SAMOSIR PERIODE 2009-2014 DILANTIK

Drs. Lundak Sagala Menjadi Ketua sementara, Tongam Sitinjak, ST Sebagai Wakil Ketua sementara

(Tolping - Samosir)
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 170/4651.K/Tahun 2009 Tanggal 9 Nopember 2009 tentang Pemberhentian Anggota DPRD Kab. Samosir Masa Jabatan 2004-2009 dan Pengangkatan Anggota DPRD Kab. Samosir Masa Jabatan 2009-2014, sebanyak 25 orang anggota DPRD Kab. Samosir diangkat sumpah/janji oleh Ketua Pengadilan Negeri Balige Avrits, SH di Hotel Sinur Kecamatan Pangururan, Senin (23/11). Hadir Dalam Acara tersebut Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon, Wakil Bupati Samosir Ober Sihol Parulian Sagala, SE, MM, Kasdim 0210/TU, Wakapolres Samosir AKP. Parulian G. Silaban, Kejari Balige, para Pimpinan SKPD Kab. Samosir dan sebagian anggota DPRD masa bakti 2004-2009


Sebagian besar anggota DPRD tersebut adalah wajah-wajah baru dan masih muda, tiga diantaranya adalah perempuan. Pengambilan sumpah/janji tersebut disaksikan ribuan masyarakat dan mengikuti jalannya sidang paripurna istimewa DPRD Kab. Samosir dengan tertib.

Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kab. Samosir dibuka oleh Ketua DPRD Kab. Samosir Jhony Naibaho yang hari itu mengakhiri masa baktinya dan didampingi Wakil Ketua DPRD Kab. Samosir Drs. Abad Sinaga yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kab. Samosir periode 2009-2014. Setelah Ketua Pengadilan Negeri Balige mengambil sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten Samosir yang baru, sidang paripurna istimewa dilanjutkan dua pimpinan sementara DPRD Kab. Samosir, yakni Ketua Drs. Lundak Sagala dan Wakil Ketua Tongam Sitinjak, ST.

Dalam sambutannya Jhonny Naibaho berpesan sekaligus mengingatkan agar anggota DPRD Kabupaten Samosir periode 2009-2014 menghindari sifat tamak jabatan dan tamak materi, melainkan harus mengutamakan kepentingan masyarakat. Sebagaimana dijelaskan, tamak jabatan yang beliau maksud adalah bahwa yang selama ini belum pernah menduduki jabatan publik seperti saat ini, sesungguhnya harus menyadari bahwa jabatan yang diembannya saat ini adalah amanah rakyat dan harus dipertanggungjawabkan untuk kepentingan rakyat.

Sedangkan tamak materi, beliau maksud adalah bahwa segala materi yang sudah mereka habiskan selama masa-masa pencalonan dulu, agar jangan berpikir untuk mengembalikannya dengan memanfaatkan segala cara melalui jabatan yang mereka emban saat ini. Beliau juga menegaskan agar para anggota DPRD baru tersebut jangan “terkejut badan”, maksudnya jabatan yang diemban saat ini pada hakekatnya akan mempengaruhi sikap dan perilaku sosial yang mungkin belum pernah dihadapi dan dirasakan sebelumnya, sehingga terlena dengan jabatannya tersebut dan melupakan kepentingan rakyat.

Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon, sebagai Kepala Daerah sekaligus sebagai mitra kerja legislatif, berpesan dan mengingatkan sekaligus menitipkan harapan kepada seluruh anggota dewan yang baru dilantik akan tingginya ekspektasi sosial masyarakat dibandingkan terhadap DPRD sebelumnya, dengan didasarkan alasan dan pertimbangan, Pertama; anggota dewan yang dilantik saat ini merupakan representasi nyata dari harapan dan kepercayaan konstituen atau masyarakat pemilih, karena mereka terpilih dalam regulasi pelaksanaan Pemilu dengan sistem suara terbanyak. Artinya, hanya seorang calon yang memiliki basis akar rumput memiliki integritas dan keteladanan serta kapabilitas yang akan dipercaya dan dipilih masyarakat.

Kedua, pada umumnya anggota dewan yang dilantik saat ini berdomisili dan tinggal di wilayah Kabupaten Samosir, sekalipun dengan latar belakang yang berbeda, namun dengan hidup bersama, berbaur sehari-hari bersama masyarakat diyakini akan menjadi bagian dan bersenyawa dengan peri kehidupan masyarakat. Dengan demikian secara langsung anggota dewan akan dapat merasakan degup jantung serta mendengar suara hati setiap masyarakat, untuk kemudian diserap, disuarakan dan diartikulasikan menjadi sebuah keputusan dan kebijakan yang kemudian bersama eksekutif akan merangkainya untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Samosir.

Lebih lanjut Mangindar Simbolon menjelaskan, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang pada intinya mengamanatkan bahwa DPRD Kab/Kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang merupakan bagian dari unsur pemerintahan daerah, mempunyai fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan, serta sudah barang tentu sekaligus mitra kerja pemerintah daerah (eksekutif) dalam pengelolaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat, baik sejak tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap pengawasan.

Bupati menegaskan, di pundak anggota dewan yang baru dilantik, diamanatkan tugas dan tanggungjawab yang amat besar dan luas, untuk bersama eksekutif membawa kemana dan bagaimana Kabupaten Samosir lima tahun ke depan, dengan cara dan tata kelola pemerintahan berparadigma baru, semangat baru, serta harapan yang baru dalam mewujudkan visi misi Kabupaten Samosir yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni Menuju Kabupaten Pariwisata Tahun 2010 Yang Indah, Damai dan Berbudaya, Dengan Agribisnis Yang Berwawasan Lingkungan Menuju Masyarakat Yang Lebih Sejahtera.
Beliau juga menegaskan bahwa eksekutif dengan dan DPRD masa periode 2004-2009, dengan segala sukaduka dan keterbatasan yang dimiliki, telah berhasil menuntaskan seluruh tugas – tugas pembentukan dan penataan infrastruktur politik dan pemerintahan sebagai kabupaten baru. Demikian juga pembenahan infrastruktur dasar pelayanan umum serta berbagai penataan dan pengelolaan tugas-tugas pokok pemerintahan lainnya, sesungguhnya sudah berjalan dengan baik dan terpola serta memiliki sistem yang sudah memadai. Dengan demikian, pada dasarnya periode 2009-2014 sudah berada pada tahap pemantapan dan pengembangan berbagai upaya dan cara mendorong percepatan pencapaian tujuan dan cita-cita dasar mengapa Kabupaten Samosir harus dimekarkan pada Tahun 2004 yang lalu, yakni kemajuan, kesejahteraan, keadilan dan kecemerlangan.

Dalam konteks hubungan antar lembaga legislatif dan eksekutif, Bupati berharap akan terjalin kemitraan yang harmonis dan dinamis, terlaksananya fungsi chek and balances yang elegan dan egaliter, saling melengkapi dan sinergis, serta diikat dengan semangat kerjasama yang saling menghormati. Intinya adalah kebersamaan, keterbukaan dan seia sekata sesuai dengan slogan Kabupaten Samosir Satahi Saoloan.
Kepada mantan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Samosir Periode 2004-2009, Bupati Samosir menyampaikan terima kasih dan penghargaan, atas kerjasama yang telah terbina selama ini dan berharap setelah purna bhakti, tetap memberikan perhatian dan melakukan yang terbaik untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Samosir.

Berikut nama-nama 25 (dua puluh lima) anggota DPRD Kab. Samosir masa bhakti 2009-2014 yang telah diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Negeri Balige, Senin (23/11); Dari Partai Hanura: Jogar Simbolon, ST, Suhanto Sitanggang, Tongam Sitinjak, ST; PDI Perjuangan: Pahala Tua Simbolon, Marsius Lumbanraja; Partai PIB; Drs. Lundak Sagala, Victor Simbolon, BA, Tuaman Sagala; PKDI: Ir. Sarhochel M. Tamba; Partai Demokrat: Russel Baringin Sihotang, Binsar Trisakti Sinaga; PNI Marhaenisme: Mesli Sinaga, Freddy Tulus Lumbantukkup, Jonni Sihotang; Partai Golongan Karya: Rosinta Sitanggang, Drs. Abad Sinaga; Partai Gerindra: Nurmerita Sitorus, S.Sos; Partai Republikan Nusantara: Junjungan Situmorang, SE; Partai Damai Sejahtera: Fernando B.P. Sinaga, S.Sos; Partai Karya Peduli Bangsa: Lindon Sihombing; Partai Buruh: Nasib Simbolon; Partai Patriot: Ir. Tahi Simbolon; Partai Damai Sejahtera: Beston Sinaga, SH, MH; Partai Pelopor: Ridwan M. Sitanggang, S,Kep dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia: Herdon Samosir, ST.(RS)


Read More......

BUPATI/WAKIL BUPATI DAN USPIDA KAB. SAMOSIR KUNKER KE SITIOTIO

(Tolping - Samosir)
Kunjungan Kerja Bupati/Wakil Bupati Samosir dan Unsur Pimpinan Daerah (Uspida) Kabupaten Samosir di Kecamatan Sitio-tio diawali dengan tinjauan lapangan, Selasa (17/11). Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon bersama Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0210/TU Kapten (Inf) H. Simanjuntak, Kabag. Bina Mitra Polres Samosir AKP. Sembiring dan didampingi beberapa Pimpinan Instansi terkait mengawali tinjauan lapangan di Desa Cinta Maju, meninjau pembangunan MCK di Dusun Cinta Paga yang sudah hampir rampung. Hanya saja pembangunan MCK tersebut tidak didukung kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan naik kapal motor penyeberangan, rombongan melanjutkan peninjauan rehab total SD Negeri di Rassang Bosi dan Holbung Kecamatan Sitio-tio. Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon menyempatkan diri mengajar mata pelajaran IPA, PPKN dan Bahasa Indonesia kepada siswa/I di dua sekolah tersebut. Usai memberikan pembelajaran, Bupati Samosir berpesan kepada para guru agar dalam memberikan pembelajaran kepada siswa, mencoba mengikuti logika berpikir anak didik serta membuat contoh yang ada di lingkungannya, sehingga mata pelajaran mudah dan gampang dipahami. Beliau juga mengakui tingkat kesulitan kurikulum yang dipelajari anak-anak sehingga susah dipahami, oleh karena itu sangat diperlukan kreatifitas para guru dalam mengajar agar mudah diserap anak didik.

Siang harinya, Rombongan Bupati Samosir menuju lokasi pertemuan di Desa Sabulan, tepatnya di Kompleks Kantor Camat Sitio-tio. Sementara Wakil Bupati Samosir Ober Sihol P. Sagala sudah lebih dulu menuju lokasi pertemuan. Asisten Pemerintahan Setdakab. Samosir Drs. Ombang Siboro, M.Si, selaku panitia pelaksana menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan kerja Bupati/Wakil Bupati dan Uspida Kabupaten Samosir di Kecamatan Sitio-tio adalah untuk melihat secara langsung perkembangan pembangunan di daerah tersebut sekaligus menjaring aspirasi masyarakat perihal pelaksanaan pembangunan saat ini dan program masa mendatang.

Keluhan masyarakat Kecamatan Sitio-tio secara umum hampir sama dengan keluhan masyarakat di kecamatan lain yang sudah dikunjungi Bupati/Wakil Bupati dan Uspida Kabupaten Samosir, yakni Infrastruktur jalan, sekolah, irigasi. Namun keluhan yang benar-benar menjadi prioritas perhatian Pemkab. Samosir, yakni kelanjutan proses perdamaian antara masyarakat Desa Janji Raja - Holbung dengan masyarakat Tipang, Kabupaten Humbang Hasundutan. Mereka mengharapkan keseriusan Pemkab. Samosir bersama Pemkab. Humbahas menuntaskan perselisihan perbatasan kedua wilayah tersebut. Perselisihan perbatasan tersebut telah menimbulkan renggangnya hubungan kekeluargaan yang terbilang masih satu kerabat. Mereka menginginkan percepatan proses perdamaian yang difasilitasi oleh pemerintah.

Mengenai proses perdamaian antara masyarakat Desa Janji Raja – Holbung dengan Tipang, Kabupaten Humbahas terkait dengan sengketa tapal batas dua kabupaten, Bupati Samosir menjelaskan, Pemkab. Samosir pada prinsipnya tidak lalai, hanya saja sesuai dengan aturan yang berlaku, kita menunggu proses tindak lanjut pemerintah provinsi yang berperan sebagai fasilitator, sesuai dengan amanah Permendagri No. 1 Tahun 2006.

Dijelaskan, Pemkab. Samosir pada Tahun Anggaran 2008 yang lalu sudah menganggarkan untuk pelaksanaan proses perdamaian tersebut, hanya saja Pemkab. Humbang Hasundutan tidak menganggarkan. Sesuai dengan kesepakatan bersama, keduanya hsama-sama menganggarkan. “ Pemkab. Samosir selalu memantau proses tindak lanjut serta menunggu petunjuk dari gubernur selaku fasilitator,” terang Bupati Samosir. “ Oleh karena itu, saya berharap masyarakat besabar, kita tidak menginginkan kejadian seperti ini dan kita juga harus menikuti aturan yang berlaku,” tambahnya menjelaskan peran pemerintah propinsi sebagai fasilitator sesuai dengan Permendagri No 1 Tahun 2006 .
Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon, dalam arahannya menjelaskan bahwa usia Kabupaten Samosir telah memasuki tahun ke enam, namun pembangunan secara intens baru empat tahun berjalan, karena defenitif pemerintahan baru empat tahun. Dengan kondisi usia masih muda dan termasuk salah satu kabupaten/kota tertinggal di Indonesia, selaku pimpinan pemerintahan, beliau menyadari banyaknya tuntutan kebutuhan untuk pembangunan, sementara Anggarana Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya sangat terbatas.

Lebih lanjut dijelaskannya, dengan keterbatasan anggaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Samosir, dengan kajian yang mendalam berusaha semaksimal mungkin melaksanakan pemerataan pembangunan di setiap daerah kecamatan, tentunya dengan prinsip skala prioritas. Selain APBD, Pemkab. Samosir juga berusaha mengusulkan bantuan, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat. Bupati menjelaskan, Tahun 2009 ini pemerintah pusat telah sempat meloloskan bantuan penanggulangan bencana alam ke Kabupaten Samosir, sebesar 38 Miliar, namun karena kejadian bencana alam yang melanda pemerintah daerah lainnya, sebagian besar anggaran tersebut dialihkan dan Pemkab. Samosir hanya kebagian Sembilan Miliar. Dan penggunaan dana tersebut baru dapat dilaksanakan pada Tahun 2010.

Terkait keluhan masyarakat Desa Janji Raja – Holbung yang menurut mereka hingga saat ini belum tersentuh pembangunan, khususnya infrastruktur jalan belum tembus kedaerah tersebut, Bupati menjawab, keluhan dan keinginan masyarakat tersebut wajar-wajar saja, tetapi dalam logika membangun, khususnya jalan, tentunya yang terlebih dahulu dibangun dan dibenahi dari hulu, sehingga terbuka akses ke hilir. “ Karena membuka jalan harus membutuhkan alat berat, jadi tidak mungkin dan membutuhkan biaya besar jika alat berat tersebut langsung diangkat ke hilir, sementara di hulu belum terbuka akses, “ tegas Bupati Samosir. “ Oleh karena itu, kita terlebih dahulu dibenahi di sektor hulu, baru ke hilir,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Samosir Ober Sihol Parulian Sagala, SE, MM menerangkan, segala masukan, kritik dan saran masyarakat pada prinsipnya bertujuan memacu pemerintah untuk sungguh-sungguh memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Prinsipnya masyarakat harus dibangun dan disejahterakan dan dalam membangun tentunya sesuai dengan skala prioritas,” tegas Wakil Bupati Samosir. Beliau berharap kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pembangunan. “Sekecil apapun peran kita, sangat bermanfaat dalam pembangunan. Kita harus sama-sama membangun, menjaga dan merasa memiliki apa yang telah dibangun, “ ajaknya. Kepada aparat pemerintah yang bertugas di Kecamatan Sitio-tio, Wabup menegaskan agar benar-benar dan sungguh-sungguh memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.(RS)

Read More......

INDUSTRI KREATIF UKIRAN KAYU DUKUNG PARIWISATA SAMOSIR

(Tolping - Samosir)
Industri kreatif merupakan suatu proses pengolahan bahan-bahan mentah dengan sentuhan seni dan inovatif, sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah dan ekonomis serta bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu industri kreatif sangat menghargai proses yang akan menghasilkan produk bermutu dan bernilai jual tinggi. Produk industri kreatif diharapkan mampu menunjang industri pariwisata sekaligus ekonomi masyarakat Kabupaten Samosir sesuai dengan visi Menuju Kabupaten Pariwisata Tahun 2010 Yang Indah Damai dan Berbudaya Dengan Agribisnis Yang Berwawasan Lingkungan Menuju Masyarakat Yang Lebih Sejahtera. Demikian dikatakan Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon saat membuka Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif Ukiran Kayu Berdasarkan Mitologi Batak Menunjang Pariwisata di Aula A.E. Manihuruk, Senin (16/11).


Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon menjelaskan industri kreatif pada dasarnya menekankan seni kreasi yang inovatif, sehingga bahan yang tadinya masih mentah, dengan sentuhan seni inovatif, memiliki nilai tambah dan ekonomis. Produk industri kreatif diharapkan turut pariwisata Kabupaten Samosir sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beliau juga menjelaskan sebuah kreasi bukan sebatas ide/gagasan tetapi didukung dengan argumentasi sehingga relief yang terekam dalam sebuah produk kreatif memiliki arti.

Beliau juga berharap, dengan sumber daya yang tersedia di Kabupaten Samosir dapat dikreasi menjadi sebuah karya yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi modal pembangunan. “Selama ini pandangan masyarakat luar terhadap produk-produk industri kreatif Kabupaten Samosir cukup bagus, hanya saja menurut mereka perlu ditingkatkan kehalusannya,” ujarnya. “Karena industri kreatif sangat menghargai proses, maka sifat pragmatis yang cenderung melekat pada diri masyarakat Batak umumnya, selayaknya ditinggalkan dan lebih khusus juga bagi para pengrajin, sehingga produk industri kreatifnya bermutu, “ tambah Bupati Samosir.

Kegiatan tersebut sekaligus menjaring masukan dalam rangka rencana pembuatan patung/tugu “Dalihan Natolu/Sitolu Harajaon” yang nantinya menjadi salah satu brand image pariwisata Kabupaten Samosir. Hadir pakar seni dari Universitas Negeri Medan, Dr. Daulat Saragih, M.Hum, Syahruddin Harahap, M.Si dan Bresman Silaban, M.Si.Dr. Daulat Saragih mengangkat tema Aksiologi Seni Patung Batak, Kearifan lokal Yang Terabaikan dan Tersingkirkan. Beliau mengatakan banyak kearifan lokal telah dilupakan dan disingkirkan orang Batak karena agama, padahal kearifan lokal tersebut memiliki nilai-nilai yang sangat tinggi, antara lain nilai seni, estetika, etika dan lingkungan. Syarifuddin Harahap mengangkat tema dari sisi prinsip-prinsip design.

Proses pembuatan patung tersebut nantinya akan diawali dengan ritual budaya Batak, mulai dari proses pengambilan kayu, hingga pengerjaannya oleh 10 orang pemahat dari Kabupaten Samosir. Dan peresmiannya pada Bulan Desember akan dirangkai berbagai atraksi, yakni pembukaan selubung patung Dalihan Natolu oleh tim paramotor sekaligus atraksi paralayang yang landing di Danau Toba. Selain itu juga akan dimeriahkan atraksi kembang api saat pergantian tahun.

Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kab. Samosir Drs. Melani Butar-butar mengharapakan, kedepan relief yang terekam dalam prasasti Dalihan Natolu tersebut akan dikembangkan dalam bentuk sendratasik. Ditambahkannya, pada prinsipnya instansi terkait mencoba mengangkat seni kreasi ukir Dalihan Natolu dibuat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui industry kreatif ukir-ukiran.

Menyikapi pro-kontra gagasan menggali kembali mitologi Batak, khususnya kaum agamawan yang cenderung berpendapat bahwa mitologi Batak identik dengan budaya animisme/penyembahan berhala, Bupati Samosir berpendapat, dalam konteks adat budaya Batak dikaitkan dengan visi Kabupaten Samosir, tujuan revitalisasi situs budaya Batak adalah mencoba mendalami ide/pola hidup nenek moyang, bukan dalam arti meyakini. Beliau menegaskan, sebagai keturunan Batak, perlu kita mengetahui filsafat hidup nenek moyang orang Batak, karena banyak nilai-nilai positif yang dapat kita terapkan, khususnya filsafat hubungan antar sesame dan keseimbangan lingkungan. “Dalam menggali filosofi adat budaya Batak, bukan berarti segala sesuatunya harus mutlak diadopsi. Apa yang kita anggap relevan dengan pola kehidupan masyarakat saat ini, itu yang perlu kita pahami,” ujar Bupati Samosir.

Beliau menambahkan, pada dasarnya tujuan budaya dan agama adalah mengatur hubungan/kehidupan manusia. Dan nilai-nilai agama diharapkan menjadi “garam”, melengkapi sosial budaya manusia. “Istilah-istilah dalam konteks budaya cenderung kita defenisikan negatif, padahal jika disepadankan dengan bahasa modern, pengertiannya sama,” jelas Mangindar Simbolon. “Intinya adalah penggunaan simbol atau istilah tersebut pada dasarnya trgantung niat dan tujuan kita,” tambahnya.(RS)

Read More......

Ormas dan LSM Merupakan Mitra Pemerintah Untuk Kesejahteraan Masyarakat

(Tolping - Samosir)
Ormas, LSM, Partai Politik dan bentuk serikat serta perkumpulan lainnya merupakan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bersama yang tujuan utamanya adalah kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu lembaga-lembaga atau ormas yang terbentuk, tumbuh dan hidup ditengah-tengah masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada pembangunan nasional. Demikian sambutan Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon dalam acara Pembukaan Kegiatan Kembinaan Organisasi Kemasyarakatan/LSM dan Forum Diskusi Partai Politik se-Kabupaten Samosir di Aula A.E Manihuruk Lumban Suhi-suhi Pangururan, Selasa (18/11)

Hadir pada saat acara pembukaan Salamuddin Daulay, SH Linmas Provinsi Sumatera Utara di mana beliau menyampaikan materi tentang peran Ormas/LSM, Nara Sumber dari Badan Kesbang, Pimpinan SKPD dan Staf Ahli Bupati se-Kabupaten Samosir, pengurus Ormas/LSM dan Partai Politik se-Kabupaten Samosir, para camat se-Kabupaten Samosir serta rekan pers dan para undangan.

Bupati Samosir menegaskan perserikatan dan perkumpulan dengan nama apapun merupakan wadah pembinaan dan pengembangan anggota dalam mewujudkan cita-cita bersama dari anggotanya dan pada akhirnya bermuara pada cita-cita nasional, sebagai sarana penyalur aspirasi dan komunikasi timbal balik antar anggota dan atau antar organisasi maka perserikatan dan perkumpulan adalah mitra yang sejajar dengan pemerintah dalam melaksanakan pembinaan kemasyarakatan.

Lebih lanjut Bupati menyatakan peran Ormas/LSM dan partai politik selama ini dirasakan sangat efektif untuk menjaring aspirasi masyarakat karena hidup dan tumbuh dalam dan bersama-sama masyarakat. Disisi lain pemerintah bertugas melakukan pembinaan dan memberikan dorongan dan pengayoman dalam rangka menumbuhkan organisasi yang sehat dan mandiri sehingga organisasi dapat menggerakkan kreatifitas dan aktivitasnya secara positif.

”Pembinaan pemerintah bukanlah indoktrininasi akan tetapi sebagai fasilitator dan regulator untuk menyatukan visi dan persepsi kita dengan tidak menghilangkan arti kebebasan berserikat dan berkumpul sesuai dengan tugas dan pengabdian kita masing-masing dan kesamaan visi dan persepsi bertujuan agar tidak terjadi miss-understanding yang pada akhirnya dapat mengundang konflik ditengah-tengah masyarakat” terang Bupati Samosir.

Sebelum menutup sambutan pembukaan acara Bupati Samosir menyatakan harapannya agar melalui acara diskusi yang baik, ada masukan, saran, pendapat serta harapan dari para peserta yang nantinya bersama-sama dapat membangun kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat yang lebih baik dan bermanfaat untuk pembangunan kemajuan Kabupaten Samosir tercinta.

Kakan Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Samosir Drs. Poster Simbolon melaporkan bahwa kegiatan yang berlangsung selama 2 hari pada tanggal 18 s/d 19 Nopember 2009 ini mempunyai maksud dan tujuan antara lain mengembangkan dan mendayagunakan peran Ormas/LSM dan Partai Politik sebagai wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan secara swadaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan bertujuan agar keberadaan serta kegiatannya bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan sejalan dengan pembangunan daerah. Peserta Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat terdiri dari pengurus Ormas, LSM dan OKP se-Kabupaten Samosir dan forum diskusi partai politik terdiri dari pengurus partai politik se-Kabupaten Samosir masing-masing berjumlah 100 orang.(RS)

Read More......

SAMOSIR AKAN TERAPKAN LAYANAN APLIKASI KAS DAERAH SISTEM CASH MANAGEMENT

(Tolping - Samosir)
Sebagai tindak lanjut SIMDA Keuangan yang telah diterapkan di Kabupaten Samosir, pada 7 Januari 2010 akan dilaunching Layanan Aplikasi Kas Daerah Sistim Cash Management bertepatan dengan Ulang Tahun Kabupaten Samosir, yang memangkas jalur birokrasi khususnya pencairan dana baik ke SKPD/Unit Kerja maupun ke pihak ketiga. Hal ini adalah usaha dan komitmen Pemkab Samosir dalam pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, transparan dan bersih (e-Governance). Demikian disampaikan Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon pada Rapat Implementasi Aplikasi Kas Daerah Sistem Cash Management di Ruang Rapat Kantor Bupati, Selasa (17/11).

Lebih lanjut Bupati Samosir mengatakan kita terus dukung penggunaan Teknologo Informasi dibidang keuangan sehingga diharapkan Kabupaten Samosir dapat menerapkan pelaksanaan pembangunan lebih cepat dan efektif kedepan sesuai dengan penerapan era keterbukaan informasi pada tahun 2010.

Pihak Bank Sumut melalui Sadar Wirawan Siregar mengatakan bahwa aplikasi kas online ini merupakan tindak lanjut Permendagri 13/2006 dan SK Mendagri 59/2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini merupakan bagian dari aplikasi SIMDA yang difasilitasi dengan aplikasi Kas Daerah. “Hardwarenya juga akan dibantu oleh Bank Sumut, Pemda hanya perlu menyediakan 5 Orang tenaga PNS sebagai User aplikasi. Untuk mendorong program ini juga ditegaskan bahwa pada tanggal 21 Desember 2009, Bank Sumut Cabang Pembantu Pangururan akan meningkat statusnya menjadi Kantor Cabang. Demikian juga kita akan segera bangun ATM di Kantor Bupati dan di tempat-tempat strategis lainnya demi pelayanan nasabah”, ungkapnya.(RS)

Read More......

Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-45 Tingkat Kabupaten Samosir

(Tolping - Samosir).
- Menkes RI : Lingkungan Sehat, Rakyat Sehat, Kualitas Bangsa Meningkat.
Rakyat sehat adalah kekuatan negara, yang merupakan bagian dari ketahanan nasional, yang memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa khususnya dalam era globalisasi dewasa ini. Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH yang dibacakan oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon pada peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-45 Tingkat Kabupaten Samosir Tahun 2009 di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, Kamis (12/11).

Lebih lanjut beliau mengatakan, rakyat sehat juga merupakan wujud keuletan dan ketangguhan suatu bangsa yang memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktivitas yang tinggi. Produktivitas merupakan perwujudan kualitas sumber daya manusia yang baik akan memperkuat ketahanan ekonomi dan pada gilirannya akan memperkuat ketahanan suatu bangsa yang menunjukkan kualitas bangsa yang baik.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004 – 2009 telah menetapkan tujuan pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai empat sasaran yaitu meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. Disamping itu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Kesehatan melakukan Program National Summit Bidang Kesehatan Rakyat dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, diantaranya meliputi peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan jamkesmas, peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDG’s, meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal secara berkesinambungan serta pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana. Penanganan kedaruratan lingkungan dalam situasi bencana perlu dilakukan karena apabila kondisi tersebut tidak ditangani dengan baik maka dapoat menjadi krisis kesehatan seperti kejadian luar biasa penyakit menular dan penyakit baru lainnya.

Masalah lingkungan masih merupakan tantangan yang cukup besar dibidang kesehatan seperti terbatasnya ketersediaan dan akses air bersih, rendahnya akses sanitasi, tingginya polusi udara akibat kebakaran hutan dan kendaraan, diperberat dengan masih rendahnya proporsi rumah tangga dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Oleh karena itu dalam momentum Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 45 Tahun 2009 ini, kita harus berupaya secara berkesinambungan untuk melakukan peningkatan dan perbaikan dalam meningkatkan lingkungan sehat. Jika sebelumnya pelayanan kesehatan masih menempatkan masyarakat sebagai objek, maka saat ini masyarakat didorong dan diberdayakan untuk mampu menjadi subjek untuk mampu secara mandiri terpenuhinya kebutuhan kesehatan yang berkesinambungan serta mengembangkan prakarsa dalam pembangunan lingkungan sehat dengan melibatkan masyarakat seperti kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, lanjut Menteri.

“Kita mengharapkan agar berbagai komponen bangsa dalam berbagai bentuk aliansi gerakan masyarakat sehat dapat berperan aktif dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan dan siap menjadi barisan terdepan sebagai modal kekuatan dan kualitas bangsa yang bermartabat. Untuk meningkatkan kualitas bangsa saya tekankan tiga pilar, yang saling bersinergi, yang pertama lingkungan sehat merupakan cerminan perilaku sehat yang menunjukkan kemandirian masyarakat dalam memelihara kualitas kesehatannya. Kedua, lingkungan baik fisik dan non fisik sangat penting untuk menciptakan rakyat bertambah sehat yang dilakukan dengan berbagai program dan berbagai sektor. Ketiga, agar seluruh jajaran kesehatan mendorong masyarakat untuk terus menerus meningkatkan komitmennya untuk kesehaatan lingkungan, sehingga semakin sehat dan produktif. Dengan ketiga pilar tersebut, kita akan dapat mewujudkan lingkungan sehat, rakyat sehat, menuju bangsa yang bermartabat’, tambah Menteri Kesehatan.

Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon menambahkan, agar senantiasa secara cepat tepat menanggapi keluhan ataupun laporan yang ada ditengah tengah masyarakat sehingga diharapkan dapat ditanggulangi sedini mungkin, karena tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan bukanlah hal yang mudah, serta diharapkan jangan pernah sesekali menyesali menjadi petugas kesehatan. Disamping itu Bupati juga mengajak semua unsur elemen dapat berperan aktif dalam menginformasikan masalah kesehatan ditengah-tengah masyarakat. Dalam bidang pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Samosir telah berupaya semaksimal mungkin dalam membangun fasilitas pelayanan kesehatan serta pelayanan lainnya yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.

Turut hadir dalam peringatan HKN Ke-45 tersebut, Sekdakab Samosir Drs. Tigor Simbolon, Kapolres Samosir AKBP Aiman Sahprudin, Pimpinan SKPD Se-Kabupaten Samosir, PKK, DWP dan seluruh unsur jajaran kesehatan se-Kabupaten Samosir.(RS)

Read More......
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com