Mengoptimalkan Industri Lokal Sebagai Penunjang Pariwisata di Samosir


Sejak dulu di Pulau Samosir telah berkembang home industry yang sebagian produknya dijadikan suvenir. Misalnya, industri kerajinan bambu, rotan, atau kacang di Pangururan, ukiran kayu di Simanindo, tenun ulos di Sianjur Mula-Mula, serta batu bata di Palipi dan Nainggolan. Di Desa Ronggur Ni Huta dan Harian Boho, turis dapat dihibur oleh alunan musik tradisional seperti suling dan hasapi (kecapi). Bisa kita bayangkan berapa besar partisipasi masyarakat untuk menarik kunjungan wisatawan dari hasil industri rumah tangga tersebut, disamping kakayaan alam yang dimiliki oleh Kabupaten Samosir.


Siapapun pasti setuju, Pulau Samosir yang permai dan sulit dicari tandingannya di dunia, hal ini akan jauh bermanfaat jika dieksplorasi bagi kemajuan perekonomian setempat. Untuk mencapai Visi Samosir sebagai Kabupaten Pariwisata 2010, tidak lepas dari keberhasilan Samosir dalam meningkatkan taraf hidup/perekonomian masyarakatnya. Tentu salah satunya dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, seperti Usaha Kecil Menengah sehingga membuka peluang dan kesempatan berusaha bagi orang miskin untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan ekonomi.

Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia dan hampir seluruh sektor usaha terpuruk, bisa dibilang hanya sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bisa bertahan. Oleh karena itu, fakta ini menjadi gambaran kecil bagi Pemerintah Kabupaten Samosir untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah pembinaan terhadap sektor usaha kecil industri rumah tangga/home industry.

Apabila sektor pemberdayaan terhadap usaha industri rumah tangga dapat dilakukan dengan baik, maka secara otomatis dapat meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga. Untuk mewujudkan hal itu, Pemda harus membantu baik dari segi permodalan, teknologi, maupun pemasarannya. Industri kecil rumah tangga itu dapat dibina dengan baik sehingga akan mampu mensejahterakan mereka. Tapi, masyarakat tentunya tidak akan berdaya kalau tidak dibantu dari segi permodalan, teknologi, serta pemasarannya.
Pemkab Samosir harus menciptakan iklim agar pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, terutama oleh penduduk miskin. Karena itu, kebijakan dan program yang memihak orang miskin perlu difokuskan kepada sektor ekonomi riil (misalnya; pertanian, perikanan, manufaktur, usaha kecil menengah), terutama di sektor informal yang menjadi tulang punggung penduduk miskin.

Memberdayakan perekonomian rakyat melalui pendekatan multidimensional, artinya bahwa pemberdayaan tersebut tidak cukup hanya dengan mengandalkan pendekatan ekonomi, akan tetapi juga perlu dengan pendekatan lainnya seperti pendekatan sosial, politik, hukum dan kelembagaan. Dengan demikian kebijakan dalam memberdayakan perekonomian rakyat tidak hanya memberikan akses kepada lembaga keuangan atau permodalan akan tetapi juga harus diarahkan untuk memberikan berbagai akses terhadap lembaga-lembaga sosial, politik dan hukum yang memiliki kepedulian pada kegiatan rakyat tersebut.

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com