Wujudkan Kabupaten Pariwisata, Pemkab Samosir Tetapkan Grand Strategy 2009 - 2014


Dalam rangka mewujudkan Visi menjadi Kabupaten Pariwisata Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten Samosir telah menyusun Grand Strategy Pengelolaan Kolaboratif yang ditetapkan sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Samosir No. 100 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 tentang Penetapan Lokasi Grand Strategi Pengelolan Kolaboratif Pembangunan Kab. Samosir. Hal ini dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional, dimana Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba termasuk sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional.

Dalam Grand Strategy tersebut telah ditetapkan Lokasi-lokasi Prioritas Grand Strategi Pengelolaan Kolaboratif Pembangunan Kabupaten Samosir diantaranya: Aksesibilitas Transportasi ke Kabupaten Samosir; Jalur Wisata ke Kab. Samosir ditinjau dari Aspek Kegiatan; Area Konservasi Botani Kebun Raya Samosir; Area Konservasi Sumber Daya Air Arboretum Aek Natonang; Area Konservasi Catchment Area GN-KPA Sub DAS Binanga Papan dan Sabuk Hijau Kebun Raya Samosir.

Selain itu juga lokasi-lokasi yang ditetapkan sebagai prioritas Grand Strategy Pengelolaan Kolaboratif diantaranya : Area Konservasi Catchment Area GN-KPA Hutan, Lahan, Kebun dan Ternak, berlokasi di Binanga Op. Ratus dan Binanga Pangumpatan Tanjungan; Area Konservasi Catchment Area GN-KPA Binanga Tulpang dan Binanga Guluan, Hutan, Lahan, Kebun dan Ternak, di Ronggur ni Huta; Konservasi Situs Dan Cagar Budaya Kabupaten Samosir, Pengembangan Wisata Alam Bukan Situs, Pembangunan Jaringan Air Baku dengan sistim Gravitasi; Pembangunan Rumah Sakit Terpadu Kab. Samosir; Pembangunan Lapangan Golf Samosir; Pembangunan Kawasan Wisata Lagundi Kecamatan Onan Runggu; Pembangunan TPA Terpadu di Desa Sinta Dame Kec. Simanindo.


Telah Dimulai Sejak 2008.

Untuk mendukung tercapainya Grand Strategy, dimana Pariwisata sebagai Brand Image-nya Samosir, sepanjang Tahun 2008 telah dilaksanakan berbagai kegiatan, sbahagian diantaranya adalah; Pembangunan Area Konservasi Botani dengan membangun Kebun Raya Samosir seluas 100 ha, yang berlokasi di Sosortolong Desa Tomok Kec. Simanindo, yang melibatkan : PMU Sekjen Dep. Pekerjaan Umum, LIPI, Kebun Raya Bogor, Pemkab Samosir, Yayasan Pengembangan Pertanian Indonesia dan Lembaga Jaringan Informasi Komunikasi Pengelolaan SDA ( L JIK-PA ) dan pada tahun 2008 telah dilaksanakan penyusunan masterplan oleh PMU Sekjen Departemen PU dan pembukaan jalan masuk oleh Pemkab Samosir dan akan dibangun barak pembibitan serta pelatihan tahun 2009 oleh Pemerintah kabupaten Samosir.

Disamping itu, Area Konservasi Sumber Daya Air( SDA ) dengan membangun Arboretum di lokasi Aek Natonang Kecamatan Simanindo seluas 105 ha, terdiri dari : Darat seluas 83 ha, danau seluas 22 ha, dengan penyanggah (Catchment Area) seluas 545,29 ha dan pada tahun tahun 2008 telah dilaksanakan Studi Pradesain oleh BWS SII penyebaran bibit ikan, pembuatan tanggul, perbaikan pintu air oleh Pemkab Samosir, dan pada tahun 2009.akan dilaksanakan penyusunan detail desain oleh BWS SII, pembangunan jalan masuk dan bangunan irigasi oleh Pemkab Samosir.


Area Konservasi Lahan, Kebun, Ternak dan sabuk hijau (Green Belt ) Kebun Raya Samosir di Catchment Area GN-KPA Sub DAS Binanga Papan Lumban Buntu / Dugul Desa Tomok seluas 83, 15 ha. dan pada tahun tahun 2008 telah dilaksanakan pelatihan masyarakat oleh BWS SII dan penghijuan seluas 10 ha oleh BLHPP Kab.Samosir dan pada tahun 2009 akan dilaksanakan pembukaan jalan, pembangunan barak pembibitan oleh Pemkab Samosir serta rehabilitasi mata air untuk air baku oleh BWS SII;

Untuk Area Konservasi : Hutan, Lahan, Kebun dan Ternak, berlokasi di Catchment Area GN-KPA, Sub DAS Binanga Oppu Ratus (arah ke Lontung), seluas 114 ha, berada pada Desa Tanjungan dan Desa Parbalokan, Kecamatan Simanindo. Sub DAS Binanga Pangumpatan (arah ke Urat - Palipi) seluas 3.631 ha, berada pada Desa Urat II Kecamatan Palipi, pada lokasi ini telah dilaksanakan s/d tahun 2008 : pelatihan dan pembentukan kelembagaan serta pembangunan air bersih oleh BWS SII, penanaman pohon seluas 20 ha oleh DLHPP Pemkab Samosir. Sub DAS Binanga Tulpang seluas 1788 ha, berada pada Desa Ronggur Nihuta Kecamatan Ronggur Nihuta. Sub DAS Binanga Aek Tawar / Guluan, seluas 4.432 ha , berada pada Desa Ronggur Nihuta Kec. Ronggur Nihuta - Desa Simbolon Purba Kecamatan Palipi, pada lokasi a dan b telah dilaksanakan s/d tahun 2008: pelatihan dan pembentukan kelembagaan serta perbaikan embung aek tawar oleh BWS SII, serta penanaman pohon seluas 27 ha , pembangunan Chekdam oleh Pemkab Samosir.

Grand Strategy Pengeloaan Kolaboratif untuk Area Konservasi Situs dan Cagar Budaya Kabupaten Samosir telah menetapkan prioritas diantaranya : Situs Sekitar wilayah sakralisasi Gunung Cuci Pusuk Buhit sebanyak 47 situs, diawali dari Situs Batu Hobon dan pada tahun 2008 telah dilaksanakan : study Ekowisata dan Jasa Lingkungan serta detail desain di situs Batu Hobon dan pada tahun 2009 akan dilaksanakan pembangunannya; Penetapan Situs Prioritas tiap Kecamatan dimulai dari Ulu Darat, dan pada tahun 2009 akan dilaksanakan : Penyusunan Legenda destinasi diawali dari : Situs Tamba Tua, Situs Si Boru Pareme, Situs Datu Parngongo, Situs Boru Saroding, Situs Bulu Turak, Gua Bunda Maria, Aek Porohan, Makam tua Sidabutar, Batu Persidangan, Batu Bottean, Liang Sipogu, Liang Marlangkop, Sipale Onggang, Makam Tua Simarmata, dan lain lain;

Pengembangan Wisata Alam ( bukan Situs Budaya ) yang memiliki banyak lokasi sangat potensial untuk di kembangkan dan dikemas dengan berbagai olahraga tantangan seperti : HASH, Gantole/Paralayang, Sepeda Gunung, Festifal Layang – Layang, Jetsky, Panjat Tebing, Motor Cross, Volly Pantai, Dayung, Selancar Air, Renang, dan lain lain, dan berbagai kegiatan olahraga telah dilaksanakan setiap tahunnya.

Untuk mendukung tercapainya pelaksanaan Grand Strategi Pengelolaan Kolaboratif Pemkab Samosir juga telah menetapkan Kegiatan Prioritas Periode 2009 – 2014 diantaranya : Peningkatan Aksebilitas Transportasi ke dan Kab. Samosir; Konservasi Situs dan Cagar Budaya Kab. Samosir; Pembangunan Jalan Produksi Usaha Tani dan Ternak; Inventarisasi dan Rehabilitasi Embung di Kab. Samosir; Identifikasi dan Rehabilitasi Badan Sungai / Binanga di Kab. Samosir; Pembangunan Jaringan Irigasi untuk Pemenuhan Kebutuhan Petani / Peternak; Rehabilitasi dan Pembangunan Pantai Danau Toba di Kab. Samosir; Penataan KJA PT. Aqua Farm Nusantara dalam Mendukung Prawisata; Pembinaan Bagan Apung oleh Masyarakat; Penanganan Eceng Gondok dan Pencemaran Air Danau Toba; Pembangunan Jaringan Air Baku; Pembangunan Rumah Sakit Terpadu Kabupaten Samosir di Huta Ginjang; Pembangunan Lapangan Golf Samosir di Sainitak; Pembangunan TPA Terpadu Kab. Samosir; Peningkatan Peran Stakeholder (Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten), Dunia Usaha, Masyarakat, Akademisi, Media Cetak dan Elektronik).

Dengan merevitalisasi kawasan wisata yang dimulai dari situs budaya Batu Hobon yang diyakini sebagai awal kehidupan etnis Batak, dapat menggugah persepsi wisatawan, bahwa menikmati pariwisata Samosir secara lengkap harus dimulai dari situs budaya Batu Hobon yang menyimbolkan awal kehidupan etnis Batak. Dengan demikian rencana awal pelaksanaan grand strategi pengelolaan kolaboratif pembangunan Samosir diawali dengan pelaksanaan Pesta Budaya Horas Samosir Fiesta, (09 s/d 12 Juli 2009) sekaligus launching Grand Strategi di Lokasi Cagar Budaya Batu Hobon.(RRS)

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com